23 November 2022 / Berita
Bank Sumsel Babel dengan local branded yang melekat telah menjelma dan diakui sebagai Bank kebanggaan masyarakat Sumsel dan Babel. Kurun sepuluh tahun terakhir kinerja brilian dan prestasi gemilang senantiasa ditorehkan, tak pelak sebutan Regional Champion pantas disematkan.
Lahir, tumbuh, dan berkembang di Bumi Sriwijaya, bersama masyarakatnya sejak lebih dari lima puluh tahun lalu Bank Sumsel Babel berbiduk menyusuri alur perekonomian daerah menyelaraskan diri dengan aliran, riak, arus, dan gelombang Sungai Musi.
Rentang lebih dari lima puluh tahun kiprah Bank Sumsel Babel melayani masyarakat di Sumsel dan Babel membuat ikatan emosional yang terjalin kian kukuh, layanan unggul yang dihadirkan, kinerja brilian serta semangat perubahan yang digemakan menuai kepercayaan dan apresiasi serta gemilangnya prestasi.
Sepenuh hati, Bank Sumsel Babel menyadari bahwa raihan yang digapai tak lepas dari sumbangsih masyarakat, pemerintah, serta semua stoke holder-nya. Bank Sumsel Babel mentahbiskan diri sebagai mitra membangun daerah.
Wujud loyalitas Bank Sumsel Babel sebagai institusi daerah dibuktikan dengan memberi kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Sumsel dan Babel.
Nilai kontribusi untuk PAD dari Bank Sumsel Babel pada tahun 2011 sebesar Rp 226 miliar, jauh meningkat dari nilai kontribusi PAD pada tahun 2000 yang hanya Rp 14 miliar. Selama kurun satu dekade ini, total nilai kontribusi Bank Sumsel Babel terhadap PAD mencapai Rp 1,4 triliun.
Hal ini tak lepas dari pertumbuhan jumlah dana pihak ketiga (DPK), laba dan aset yang dimiliki. Sejak awal milenium kedua, aset yang dimiliki Bank Sumsel Babel tumbuh lebih dari 20 kali lipat. Total aset pada tahun 2011 telah mencapai Rp 13,3 triliun dari hanyaRp 600 miliar pada tahun 2000. Aset Bank Sumsel Babel di tahun 2011 ini pun jauh meningkat dari nilai total tahun 2010 yakni Rp 10,8 triliun dan 2009 yakni Rp 8,4 triliun.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun hingga tahun 2011 mencapai Rp 11,1 triliun, dengan komposisi Rp 8,08 triliun dana masyarakat dan Rp 2,98 triliun dana pemerintah. Komposisi DPK tersebut tersebar pada produk tabungan sebesar Rp 3,7 triliun, deposito Rp 3,4 triliun, serta giro Rp 3,9 triliun.
Satu dekade lalu, dana yang dihimpun masih didominasi oleh dana pemerintah daerah, perbandingannya dari total DPK senilai Rp 400 miliar, Rp 290 miliar merupakan dana pemerintah dan sisanya Rp 130 miliar adalah dana masyarakat.
Semakin besarnya komposisi dana masyarakat yang berhasil dihimpun dalam beberapa tahun terakhir menujukkan bahwa Bank Sumsel Babel telah berhasil melepaskan diri dari stigma negatif bank pemerintah yang selalu sulit berkompetisi dalam layanan dan teknologi produk.
Ditilik dari segi penyaluran kredit,pada tahun 2011 Bank Sumsel Babel telah berhasil menyalurkan kredit senilai Rp 8,3 triliun, naik lebih dari 20 % dari total kredit yang berhasil disalurkan pada tahun 2010 yakni Rp 6,6 triliun.
Peningkatan total penyaluran kredit oleh Bank Sumsel Babel selama sepuluh tahun terakhir juga diikuti dengan semakin baiknya persentase Non Performing Loan (NPL) yang dibukukan. Tahun 2000, total kredit yang disalurkan hanya berkisar Rp 300 miliar dengan NPL sebesar 5,03 persen. Sekarang, dengan kredit triliunan rupiah NPL Bank Sumsel Babel pada tahun 2011hanya 1,46 persen.
Gemilangnya prestasi yang telah ditorehkan tak membuat Bank Sumsel Babel lekas berpuas diri. Layanan unggul berbalut layanan Cerah (Cepat dan Ramah) yang didengungkan ditopang oleh teknologi yang terus diperbarui. Setelah bekerjasama merilis layanan kartu kredit dengan BNI, Bank Sumsel Babel makin mendunia setelah terintegrasi dalam layanan Visa Internasional.
Ekspansi yang dilakukan pun kian masif, saat ini layanan Bank Sumsel Babel dapat dinikmati di 22 kantor cabang, 34 capem, 64 kantor kas, dan 36 payment point. Bank Sumsel Babel terus mengejar prestasi gemilang melalui kinerja brilian. (***)
